Pribadi yang Melayani


Karakter tidak tumbuh dalam sekejap saja, melainkan butuh proses panjang yang perlu dilalui seseorang supaya karakter – karakter tertentu dapat secara  sengaja ditumbuhkan, dikuatkan dan dibuat menjadi menetap. Sepintas nampaknya karakter adalah sesuatu yang dapat dilatih dari luar karena ranahnya ada pada sikap dan perilaku. Tapi sesungguhnya karakter tidak dapat hanya dilatih dari luar melainkan perlu terjadi internalisasi lebih dulu dalam bentuk nilai-nilai yang tumbuh dalam diri seseorang. Nilai-nilai itu muncul karena pemahaman yang dihayati secara pribadi. Nilai-nilai yang dihayati tersebut menjadi sesuatu yang diyakini dan dianggap berharga sehingga sesorang mau mewujudkannya dalam sikap-sikap sehari hari. Ketika sikap-sikap itu terus dilatih dan semakin menetap maka karakter sudah melekat dan menjadi milik seseorang. Inilah perjalanan panjang bertumbuhnya karakter yang dituangkan dalam sebuah proses belajar yang dapat dilakukan dalam kelompok maupun secara individu.

Proses belajar untuk penumbuhan karakter lewat buku ini akan melalui beberapa tahapan yang akan menolong peserta untuk memahami, menghayati dan bahkan melatih diri untuk pembentukan karakter. Tahapan – tahapan ini adalah sebagai berikut:


Definisi:
Dalam setiap pelajaran hal pertama yang perlu dilihat adalah definisi sederhana tentang karakter yang akan dipelajari. Definisi ini untuk menolong peserta melihat apa sesungguhnya cakupan karakter yang akan dipelajari.


Visi:
Dalam setiap proses belajar, setiap orang perlu melihat kepada tujuan yang ingin dicapai. Dalam tahapan ini setiap peserta akan melihat sikap – sikap yang akan dicapai secara segaja lewat proses belajar ini sehingga peserta dapat membayangkan apa yang akan mereka sanggup lakukan.


Berkumpul:
Pada bagian ini setiap orang menunjukkan kemauannya untuk memulai pelajaran tersebut. Mengetahui visi pembelajaran adalah satu hal, namun memiliki keinginan untuk memulai suatu pembelajaran adalah hal yang lain. Bagian ini adalah langkah awal setiap orang yang tergabung dalam kelompok ataupun yang ingin menggunakan buku ini secara individu memulai langkahnya untuk terlibat dalam proses belajar. Pertanyaan – pertanyaan awal akan diajukan untuk mengumpulkan setiap pemikiran mendasar tentang karakter yang akan dipelajari. Setiap orang akan memberikan pendapatnya berdasarkan apa yang selama ini diamati dan dimengerti mengenai karakter tersebut.


Mengingat:
Bagian ini adalah suatu tahap dimana setiap orang akan mulai mengaitkan karakter yang akan dipelajari dengan pengalaman pribadi. Setiap orang akan melihat dan mencari di dalam dirinya hal-hal yang terkait dengan karakter yang sedang dipelajari, entah itu sesuatu yang pernah dilihat pada orang lain, ataupun sesuatu yang pernah dirasakan dan dialami diri sendiri. Dengan demikian pada tahap ini setiap orang sudah mulai melangkah lebih dalam karena telah menyertakan pengalaman pribadinya.


Membingkai ulang:
Pada bagian ini peserta akan mempelajari suatu bagian dalam Alkitab yang akan memberikan konsep dan pemahaman tentang karakter yang dipelajari. Setiap karakter yang mencerminkan Kristus tidak lahir dari kekosongan, melainkan muncul dari pengenalam kita akan Allah yang dinyatakan dalam FirmanNya. Untuk itu, penjelasan Firman Tuhan yang disediakan di setiap pelajaran ini akan membingkai ulang pemahaman kita tentang karakter tersebut.


Refleksi:
Setelah membaca dan mempelajari dengan teliti penjelasan mengenai karakter tersebut dalam perspektif Alkitab, maka peserta akan dibantu memahaminya secara pribadi lewat pertanyaan-pertanyaan reflektif. Pertanyaan ini bukan hanya menggiring peserta untuk mengerti secara kognisi bagian Firman Tuhan yang dibacanya, tapi juga untuk menghayati apa artinya bagi diri pribadi. Keterbukaan dan kejujuran untuk melihat kepada diri sendiri sangat diperlukan dalam tahap ini sehingga apa yang dimengerti dapat juga dihayati oleh peserta.


Saling membagikan:
Setelah melewati tahap refleksi, dimana pemahaman yang dipelajari dapat dilihat sebagai suatu nilai yang berharga, maka setiap peserta akan diberi kesempatan pada tahap ini untuk saling membagikan apa yang sudah dipahami. Ketika seseorang sudah dapat mengatakannya secara verbal kepada orang lain dalam bentuk aplikasi bagi dirinya sendiri, maka hal itu dapat menjadi indikasi bahwa pemahaman sudah menjadi milik yang dihayatinya.


Latihan rohani:
Bagian yang terakhir ini justru bagian yang sangat penting dalam seluruh proses pembelajaran. Dalam setiap pelajaran akan disediakan beberapa bentuk latihan rohani yang akan dilakukan baik secara pribadi maupun secara kelompok dalam kehidupan sehari-hari di luar pertemuan kelompok. Latihan-latihan ini hanya bisa bermanfaat bila setiap orang mendisiplin dirinya karena melihat bahwa semua yang dilakukan dalam latihan ini  adalah dalam rangka menjadi orang yang Tuhan inginkan.


Untuk Info dan Pemesanan: http://psppkmsttaa.blogspot.com/p/contact-us.html

0 komentar:

Posting Komentar